UNISMA BERIKAN 750 PAKET SEMBAKO DAN HANDSANITIZER
Universitas Islam Malang (Unisma) mendonasikan ratusan paket sembako dan hand sanitizer untuk masyarakat Malang Raya. Total ada 750 paket sembako untuk membantu meringankan bebas masyarakat akibat dampak merebaknya Covid-19.
Senin (30/3), Unisma menyerahkan sekitar 100 paket sembako dan hand sanitizer untuk warga di Kota Malang. Terutama masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Bantuan secara simbolis diserahkan kepada Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji didampingi Wakil Walikota, Sofyan Edi Jarwoko dan Sekretaris Daerah (Sekda), Wasto.
Kemudian pada Selasa (31/3), Unisma kembali menyerahkan 150 paket sembako dan hand sanitizer untuk warga Kabupaten Malang. Paket sembako diterima oleh Ketua Satgas Covid-19, Bambang Istiawan disaksikan Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi dan Muspida Kabupaten Malang.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, mengatakan bantuan sembako dan hand sanitizer yang disalurkan, merupakan bentuk kepedulian Unisma kepada masyarakat Malang Raya. “Hand sanitizer yang kami bagikan adalah hasil produksi Unisma. Selain itu kami juga membuat Berantas Virus Corona (Bevico) 193. Adalah alat berbentuk bilik yang bisa dimanfaatkan oleh akademik Unisma maupun masyarakat umum,” ungkap Prof. Maskuri.
Selain Kota Malang dan Kabupaten Malang, bantuan paket sembako dan hand sanitizer juga akan diberikan untuk warga Kota Batu. Langkah yang dilakukan Unisma, diharapkan bisa memicu perguruan tinggi lainnya untuk ikut serta membantu masyarakat pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Data masyarakat yang menerima bantuan langsung dari Unisma, sudah kami sampaikan ke pemerintah Kota Malang dan Kabupaten supaya tidak tumpang tindih,” katanya.
Sejak penyebaran Covid-19, sebagian besar fokusnya adalah mengatasi dampak secara umum. Padahal sebenarnya ada dampak khusus yanag banyak belum disentuh, seperti para pekerja harian lepas. Karenya Unisma berkomitmen meringankan beban pekerja lepas maupun yang tidak berpenghasilan supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Wakil Rektor 2 sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Unisma, H. Noor Shodiq Askandar SE, MM menyampaikan bahwa kepedulian yang ditunjukkan Unisma, supaya masyarakat bisa memenuhi kebijakan pemerintah tetap berada di dalam rumah.
“Bantuan yang kami berikan memang tidak banyak, tetapi setidaknya bisa memancing yang lainnya untuk ikut memikirkan orang lain yang terdampak Covid-19,” tutur Ketua Satgas Covid-19 Unisma.
Tidak hanya itu, Unisma juga rutin memantau mahasiswanya yang masih tinggal di Malang dengan mengecek kesehatannya seminggu sekali. Termasuk mengedukasi masyarakat dengan menggelar pelatihan pembuatan hand sanitizer dan anti septik sesuai standar WHO, sehingga aman untuk tubuh manusia.